You Are The Apple of My Eye
You Are The Apple of My Eye adalah sebuah novel semibiografi dari penulisnya yang berkisah tentang kegigihan mencintai dan persahabatan. Topik utamanya memang tentang cinta, tetapi bumbu-bumbu persahabatan turut menambah rasa novel ini menjadi lebih menarik untuk diikuti pembaca.
Cinta adalah miniatur yang paling menggambarkan kehidupan banyak orang. Ada yang bilang cinta itu romantis, ada yang bilang cinta itu gila; ada yang selamanya tidak akan terlupakan, ada yang mengharukan; ada yang sehidup semati, ada yang berkhianat; ada yang dewasa, ada yang berharap dewasa. (hal. 201)
Ceritanya diawali dengan pendeskripsian karakter tokoh utama, Ke Jingteng (Keteng), dalam bentuk narasi. Pencitraan Keteng sebagai murid yang nakal pun dengan mudah dapat ditangkap oleh pembaca. Berlanjut ke cerita bagaimana tokoh Aku (Keteng) ini berkenalan lebih lanjut dengan teman sekelasnya yang bernama Shen Jiayi. Perkenalan Keteng dengan Jiayi berawal dari dipindahkannya tempat duduk Keteng ke depan Jiayi oleh Guru Lai. Pemindahan ini bertujuan agar Jiayi bisa membina Keteng menjadi murid yang lebih rajin dan tidak suka membuat keributan lagi.
Diam-diam Keteng menaruh hati pada Jiayi, meskipun wanita yang ditaksirnya itu tingkat kecerewetannya sudah seperti ibu-ibu. Siasat Guru Lai membuahkan hasil, nilai Keteng pun semakin membaik. Jiayi benar-benar menyemangati dan membantu Keteng untuk terus melejitkan nilainya. Sedangkan rasa suka Keteng pada Jiayi terus menjadi pengobar semangatnya untuk belajar dan berlatih, meskipun sebenarnya hobi Keteng adalah menggambar komik, bukan belajar.
Selain Jiayi, ada wanita yang juga pernah singgah di hati Ke Jingteng, yaitu Li Xiaohua, yang juga menjadi penyemangat dalam pelajaran dan yang menyarankannya untuk memilih jurusan IPA di SMA. Meskipun akhirnya Ke Jingteng dan Li Xiaohua saling tahu bahwa mereka memiliki perasaan yang sama, hubungan keduanya tidak berlangsung lama. Li Xiaohua tiba-tiba menjauhi Ke Jingteng.
Karena sudah dicampakkan oleh Li Xiaohua, Ke Jingteng pun kembali untuk mengejar Jiayi dengan bermacam strategi, mengingat teman-teman dekatnya juga mengincar Jiayi, kecuali Xu Bochun. Rencana demi rencana dijalankan. Kelicikan demi kelicikan terjadi. Apakah akhirnya dia berhasil mendapatkan Jiayi? Atau salah seorang teman dekatnya yang berhasil? Baca keseruan kisah mereka dalam novel You Are The Apple of My Eye.
Dalam percintaan, kita bisa melakukan segala macam cara untuk mengalahkan pesaing kita. Namun, usaha untuk menjaadi diri sendiri juga sangat penting. (hal. 186)
Karakter yang paling saya sukai adalah Shen Jiayi, mungkin karena di buku ini Jiayi diceritakan dari sudut pandang orang yang tertarik padanya selama kurang lebih delapan tahun, mau tidak mau saya pun berpikir seperti penulis. Shen Jiayi diceritakan sebagai gadis yang pintar, rajin belajar, dewasa, ceria, dan kreatif (bisa dilihat dari caranya membimbing Ke Jingteng belajar).
Sedangkan karakter Aku (Ke Jingteng) ini menurut saya menggemaskan. Selain kekanak-kanakan, dia juga takut mengambil risiko atas jawaban Jiayi tentang perasaan tokoh utama. Namun, saya salut akan kegigihannya memperjuangkan cinta melalui kegiatan yang positif, yaitu belajar dan berprestasi. Saya juga salut pada kesetiaan Keteng pada wanita yang dicintai dan mencintainya. Tidak seperti beberapa novel lokal yang tokohnya sangat mudah berubah haluan. Kisah ini BEDA!! Dan saya suka...
Alur penceritaan kisah ini maju-mundur. Pada beberapa bab, didahului oleh kegiatan penulis masa kini yang dicetak miring lalu kembali ke penceritaan masa lalu penulis. Di awal-awal, alurnya masih rapih. Saya sudah terhipnotis untuk terus membaca perjuangan cinta Ke Jingteng. Namun, tiba-tiba saya terganggu oleh cerita yang membingungkan. Saya mengharapkan flashback kisah Ke Jingteng dengan Shen Jiayi yang bergerak teratur semakin mendekati masa kini. Sesekali kembali ke masa kini diperkenankan, tetapi penceritaan masa lalunya tetap runut. Namun, ternyata beberapa kali penulis menuturkan dengan dobelflashback, penulis menceritakan masa lalu, kemudian menceritakan kisah pada waktu sebelumnya (bingung jelasinnya, tapi ngerti kan? ._.). Ada lagi sempilan lainnya, yaitu tiba-tiba penulis menceritakan asal usul nama "Giddens". Saya yang mengharapkan kisah runut tanpa sempilan kembali merasa terganggu.
Saya merekomendasikan novel ini untuk kamu yang ingin membaca kisah tentang kegigihan memperjuangkan cinta dengan cara yang positif. Trik-trik membuat seorang wanita terkesan juga diceritakan di novel ini lho.
Setiap kuntum bunga memiliki artinya sendiri; mawar merah seperti cinta yang membara, lily seperti cinta yang suci, tulip ungu seperti cinta yang penuh harapan, tulip kuning seperti cinta yang kekal, melati mewakili aku adalah tawanan hatimu, dan aster berarti mencari cinta. (hal. 213)" BAHWA ORANG SUDAH LAMA DEKAT, YANG SUDAH BERUSAHA AGAR BISA MEMBAHAGIAKAN SEORANG WANITA PILIHANYA BELUM TENTU AKAN JADI PASANGANYA HIDUPNYA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar